Kamis, 16 Januari 2014

Militer AS Mulai Uji Senapan Pintar


Militer AS mulai menguji coba senapan yang dijuluki sebagai senapan pintar atausmart rifle yang dibuat oleh perusahaan TrackingPoint Inc. Kabar beredar menyebutkan, Angkatan Darat AS telah membeli enam senapan pintar precision-guided tersebut dengan harga masing-masing sekitar USD 27 ribu ( sekitar 327 juta rupiah). Oren Schäuble, kantor pemasaran dari perusahaan yang berbasis di Texas itu menegaskan bahwa dalam beberapa bulan terakhir Angkatan Darat AS telah membeli senapan-senapan tersebut untuk dievaluasi. "Pihak militer telah membeli beberapa unit (senapan pintar) untuk tujuan pengujian dan evaluasi," kata Schäuble , dalam wawancaranya dengan situs Military.com, Selasa, 14 Januari 2014, saat pameran senjata SHOT, pameran senjata terbesar di negara itu dengan sekitar 60.000 peserta. Dengan hanya menerima beberapa menit instruksi untuk menggunakan senapan, seorang koresponden dari Military.com mampu mengenai target yang jaraknya hampir 1.000 meter pada tembakan pertama.Dari sekitar 70 wartawan dan penembak pemula yang menguji senapan itu pada hari Senin diBoulder City, Nevada, hanya satu atau dua orang yang meleset dari target jaraknya sekitar 980 meter, menurut Schäuble. Inilah yang menjadi alasan mengapa lebih dari 30 departemen dan lembaga penegak hukum AS meminta pendemonstrasian senjata ini untuk membuktikan keakuratannya. "Itu adalah hari yang istimewa," katanya. "Saya bisa mengatakan bahwa kita berada di 70 persen probabilitas keberhasilan tembakan pertama pada jarak 1.000 meter dengan penembak yang kurang berpengalaman." Sebagai perbandingan, menurut Schäuble, seorang penembak jitu militer (AS) memiliki tingkat keberhasilan tembakan pertama antara 20 dan 30 persen. Mereka biasanya baru mencapai tingkat keberhasilan tembak 70 persen di tembakan berikutnya, Schäuble menambahkan. "Itu adalah proposisi nilai yang besar," katanya. "Ada tingkat kesenjangan yang besar antara tembakan pertama dan kedua." Uji coba oleh militer ini dimaksudkan untuk menentukan bagaimana seorang tentara biasa yang menggunakan senapan pintar dibandingkan dengan seorang penembak jitu anggota yang menggunakan senapan konvensional, kata Schäuble. Angkatan Darat AS sendiri telah lama mengidam-idamkan senapan semacam ini. Tahun lalu, Angkatan Darat AS menguji senapan XM25 air-burst di Afghanistan.Tidak tahu apakah senapan pintar ini akan diterima oleh komunitas penembak jitu. Ketika ditanya apakah senapan pintar tersebut menerima penentangan dari penembak jitu militer, Schäuble mengatakan "Ini bukan untuk mereka. Ini untuk orang-orang yang tidak terlatih agar berkemampuan lebih baik. Ini lebih untuk tentara biasa." "Senapan dapat berkomunikasi satu sama lain," katanya. "Kita dapat mengaktifkan informasi tempur, dalam artian Anda bisa menandai sasaran untuk orang lain. Anda bisa memberikan target kepada orang lain," katanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar