Selasa, 06 Mei 2014

Resensi Film Habibie & Ainun




Tanggal release : 20 Desember 2012
Sutradara : Faozan Rizal
Cerita oleh : Bacharuddin Jusuf Habibie
Genre : Drama
Produser : Dhamoo Punjabi, Manoj Punjabi
Pemain Film :
·         Reza Rahardian – Habibie
·         Bunga Citra Lestari - Ainun Habibie
·         Tio Pakusadewo - H. M Soeharto
·         Ratna Riantiarno - R.A. Tuti Marini Puspowardojo (Ibu Habibie)
·         Mike Lucock - Ilham Akbar Habibie
·         Christoffer Nelwan – Thareq Kemal Habibie
·         Vita Mariana
·         Esa Sigit - Habibie muda
·         Marsha Natika - Ainun muda
·         Bayu Oktara - Fanny Habibie
Film yang dibintangi Reza Rahardian dan Bunga Citra Lestari  itu menceritakan mengenai perjalanan hidup Pak Habibie dan juga kisah cintanya dengan Ibu Ainun.
Setting awal dimulai ketika Habibie dan Ainun masih remaja, mereka memang bersekolah ditempat yang sama dan gurunya kala itu sempat bergurau dengan mengatakan kalau sebernarnya mereka berjodoh tapi Habibie menyangkalnya, ia malah mengatakan kalau Ainun itu hitam, jelek, gendut, seperti gula jawa.
Tahun demi tahun pun berlalu, Habibie yang berkuliah di Jerman terpaksa harus pulang ke Indonesia karena penyakit Tubercolosis yang dideritanya. Tapi dari situlah cerita cinta Habibie&Ainun berlanjut. Habibie akhirnya dipertemukan kembali dengan Ainun lewat kue yang harus diantarkannya ke rumah Ainun.
Ainun yang telah berubah menjadi gadis muda nan cantik pun, membuat Habibie jatuh hati. Karena kecantikannya banyak pria yang menaruh hati padanya. Dan kebanyakan pria yang menyukainya adalah pria yang berpangkat dan kaya, tapi Habibie sama sekali tidak merasa rendah diri. Dengan santainya ia datang ke rumah Ainun dengan menggunakan becak sedangkan para ‘pesaingnya’ itu kebanyakan bermobil.
Hebatnya, Ainun sendiri tidak silau dengan itu semua, ia lebih memilih Habibie dan hidup bersama dengannya. Setelah menikah, mereka pergi ke Jerman.
Banyak sekali kerikil-kerikil cobaan dalam rumah tangga Habibie dan Ainun. Termasuk ketika Habibie sama sekali tidak memiliki uang untuk pulang kerumahnya, dan harus berjalan ditengah badai salju dengan sepatu yang bolong sampai harus ditambal dengan kertas agar ia bisa berjalan kembali. Ainun yang melihat kaki Habibie yang terluka ketika sampai rumah, tak tega dan meminta Habibie untuk memulangkannya ke Indonesia agar bisa membantu biaya Habibie selama di Jerman.
Karena Habibie yang ketika itu mengidap penyakit tubercolosis tetap mendapatkan perhatian yang lebih, Ainun yang sedang sakit parah tapi sempat menuliskan daftar obat yang harus diminum oleh Habibie karena selama ini dialah yang menyiapkan obat untuknya.
Di Jerman Habibie menyelesaikan studi S3-nya dan juga berharap bisa kembali ke Indonesia untuk bisa membuat sebuah pesawat anak bangsa seperti janji yang pernah diucapkan olehnya ketika sakit.
‘Dinegeri orang dipuji, dinegeri sendiri dicaci.’ Mungkin itu kalimat tepat yang menggambarkan kondisi Habibie saat itu. Habibie yang dihormati di Jerman, ternyata tidak dihormati dinegerinya sendiri. Mimpi Habibie untuk bisa membangun tanah air tempat ia dilahirkan, mengalami hambatan. Dengan terpaksa ia menerima semua itu dengan lapang dada dan bekerja di Industri Kereta Api di Jerman.
Sampai akhirnya, Habibie memiliki kesempatan untuk bisa mewujudkan mimpinya. Ia di beri kesempatan untuk membuat pesawat terbang dinegerinya sendiri. Setelah menjadi wakil direktur utama IPTN, kemudian ia diangkat menjadi menteri, kemudian menjadi wakil presiden dan akhirnya menjadi presiden menggantikan Soeharto yang lengser dari jabatannya.
Setiap kesuksesan pasti ada pengorbanan. Kesuksesan Habibie yang ingin mengabdikan diri pada negara, berdampak pada keluarganya. Ia tak lagi sempat menghabiskan waktu dengan keluarganya, bahkan untuk dirinya sendiri pun tidak. Tidur pun hanya 1 jam setiap harinya.
Ketika Habibie tak mencalonkan diri sebagai presiden di pemilu berikutnya, ia pun kembali ke Jerman bersama dengan Ainun. Disana mereka hidup lebih tenang dan damai. Tapi ketenangan dan kedamaian itu tak bertahan lama. Ainun yang divonis menderita kanker ovarium stadium 4, memaksanya harus dirawat di rumah sakit dan menjalankan operasi berkali-kali. Selama sakit, Habibie dengan setia merawat Ainun dan menjaganya sampai Ainun menutup mata untuk selama-lamanya.
Kurang lebih itulah sedikit ulasan mengenai film Habibie&Ainun. Film yang membuat presiden Susilo Bambang Yudhoyono menitikkan air mata, memang sukses pula membuat para penonton tak berhenti menangis walaupun film sudah berakhir.
Ternyata setelah 2 minggu ditinggalkan Ibu Ainun, suatu hari ia memakai piyama tanpa alas kaki dan berjalan mondar-mandir memanggil. “Ainun..Ainun…”, ia mencari Ibu Ainun disetiap sudut rumah.
Para dokter yang melihat perkembangannya sepeninggalan Ibu Ainun, berpendapat. “Habibie bisa mati dalam waktu 3 bulan jika terus begini, kita para dokter harus tolong Habibie.”


Lalu berkumpulah dokter dari Jerman dan Indonesia, dan memberi Habibie 3 pilihan.
1. Opsi pertama, Ia harus dirawat dirumah sakit, diberi obat khusus sampai ia dapat mandiri meneruskan hidupnya. Artinya Habibie gila dan harus dirawat di rumah sakit.
2. Opsi kedua, Para dokter akan mengunjunginya dirumah dan harus berkonsultasi terus menerus dengan mereka dan ia harus mengkonsumsi obat khusus. Sama saja, artinya ia sudah gila dan harus diawasi terus menerus.
3. Opsi ketiga, Ia disuruh menuliskan apa saja mengenai Ainun, anggaplah ia bercerita dengan Ainun, seolah Ainun masih hidup.
Dan Habibie memilih opsi ketiga. Menulis dan menceritakan semua peristiwa yang Ia lalui bersama dengan Ibu Ainun selama hidupnya hingga Ibu Ainun meninggal dunia. Ibu Ainun sendiri juga merupakan perempuan hebat. Dia menepati janjinya untuk selalu mendampingi Pak Habibie sampai akhir hidupnya, dikala susah maupun senang. Bahkan didetik-detik terakhir menjelang kepergiannya, ia tetap memikirkan Pak Habibie.
 “Saya tidak bisa, saya tidak bisa berjanji akan menjadi istri yang sempurna untukmu. tapi saya akan selalu mendampingimu, saya janji itu.”-Ainun, ketika dilamar oleh Habibie.
“Setiap ujung terowongan pasti ada cahaya, dan saya janji akan membawamu ke cahaya itu.”-Habibie, ketika Ainun memintanya untuk dipulangkan ke Indonesia.
“Mana bisa kamu memimpin 200 juta rakyat Indonesia, jika memimpin tubuhmu sendiri saja tidak bisa!”-Ainun, ketika melihat Habibie hanya tidur 1 jam setiap harinya.

Trik Menggunakan Google Maps Saat Offline



Koneksi online pada prinsipnya diperlukan untuk dapat terhubung dengan Google Maps. Namun ada trik bagi pengguna iOS dan Android untuk bisa menggunakan Google Maps ketika offline.

Perusaahan layanan jasa
internet tersebut kini telah memperbarui fitur mereka dengan mode peta offline. Fitur ini sebelumnya pernah ada, tapi kurang inovatif.

Cnet, Rabu 7 Mei 2014, melansir cara-cara untuk menjalankan fitur Google Maps saat tidak terkoneksi dengan internet. Namun fitur ini terbatas untuk iOS dan Android. Berikut langkah-langkahnya:

1.
Install versi terbaru Google Maps. Untuk iOS versi 3.0, sedangkan Android versi 8.0. Khusus untuk pengguna Android harus rajin memeriksa versi terbaru Google Maps, karena Google sering merilis update untuk Android.

2. Setelah memiliki versi terbaru Google Maps, luncurkan aplikasi tersebut, tekan ikon
profil yang terletak di sebelah bar pencarian, kemudian gulirkan ke bawah halaman.

3. Perangkat ini didedikasikan sepenuhnya untuk peta offline. Ada dua metode untuk menyimpan bagian terkait penggunaan offline ini. Setelah pengaturannya dengan mengetik ‘OK Maps’ dalam pencarian
bar setiap akan melihat peta.

4. Ketika sudah mengaktifkan
save dialog, peta yang akan disimpan dapat diperbesar maupun diperkecil. Perlu diingat, penyimpanan peta tersebut memiliki masa kadaluwarsa terhitung 30 hari sejak disimpan. Setelah 30 hari, peta yang disimpan akan otomatis dibersihkan.

sumber : http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/502480-trik-menggunakan-google-maps-saat-offline

Upaya Ini Bisa Tingkatkan Kecepatan Internet Indonesia

Kecepatan koneksi internet di Indonesia memang masih sangat tertinggal dibanding negara lain.

Menurut rata-rata kecepatan koneksi internet dunia yang dirilis Akamai, peringkat konesi internet Indonesia di antara negara Asia Tenggara masih kalah dari Singapura yang menempati urutan ke-22 dan Malayisa yang menduduki peringkat 71. Sementara itu, Indonesia masih tercecer di peringkat 118 dengan rata-rata kecepatan koneksi di bawah 2 Mbps.

Namun, dengan makin banyaknya pemain broadband berbasis kabel optik, kecepatan koneksi internet di Indonesia perlahan bakal naik.

"Nanti rata-rata kecepatan koneksi sudah pasti naik. Itu wajar, karena kehadiran pemain memberi efek domino, kompetitor pasti bakal menggelar program yang bisa menaikkan akses internet," jelas Aditya Haikal, Marketig Division Head PT MNC Kabel Mediacom usai peluncuran layanan broadband Play Media di Menara MNC, Jakarta, Selasa 6 Mei 2014.

Ia menambahkan, layanan broadband yang diberikan dengan kabel optik memberikan akses yang lebih stabil dibandingkan koneksi mobile broadband.

"Lebih andal dibandingkan broadband LTE atau 4G," ujar Haikal.

Hal itu memicu peningkatan penggunaan layanan broadband kabel optik. Terlebih lagi, jika pemain kabel optik bisa memberikan variasi.

Haikal mencontohkan, layanan kabel optik yang memungkinkan untuk sinkronisasi dengan konten di mobile, menjadi daya tarik pengembangan fix broadband.

Hal senada juga disampaikan Ade Tjendra, Direktur MNC Kabel Mediacom. Ia yakin kenaikan kecepatan internet Indonesia bakal meningkat dengan basis demografi yang didominasi oleh kawula muda.

"Ada potensi tinggi. Penduduk kita didukung oleh usia muda yang produktif dan haus telekomunikasi serta media," kata dia.

Sementara itu, pertumbuhan kelas menengah dengan produk domestik bruto (PDB) US$4 ribu juga makin naik ke depan, sehingga sangat mendukung pemain fix broadband menggelar layanan dan berujung pada peningkatan kecepatan internet.
 
sumber : http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/502287-upaya-ini-bisa-tingkatkan-kecepatan-internet-indonesia

Google Ungkap Proyek-proyek Misterius yang Gagal



Perusahaan internet raksasa Google sudah lama diketahui memiliki laboratorium khusus, Google X, yang menjadi tempat mengembangkan teknologi masa depan. Teknologi yang dikembangkan pada Google X, mengusung ide brilian, terobosan teknologi, dan solusi radikal untuk membuat kehidupan lebih baik di masa depan.

Salah satu hasil hasil laboratorium Google X adalah kacamata pintar Google Glass dan mobil tanpa sopir, self driving car, hingga Project Loon, proyek internet dengan balon udara.

Proyek yang dikembangkan Google X seringkali sangat misterius, rahasia, dan dipandang mengusung hal-hal yang aneh, mencoba segalanya termasuk ide yang dianggap gila.

Semangat proyek Google X bahkan berada di antara proyek sangat berani dan seperti berambisi ingin mewujudkan hal fiksi menjadi kenyataan. Google X menyebut tiada henti bahwa mereka memikirkan teknologi untuk masa depan, mewujudkan hal yang dianggap mimpi menjadi kenyataan.

Mengingat rahasia, Google tak pernah mengungkapkan sebuah proyek Google X, sampai waktunya untuk dibuka ke publik.

Nah, dikabarkan Forbes, Rabu 7 Mei 2014, belum lama ini pada panggung konferensi TechCrunch Disrupt, Kepala
Program
Google X Astro Teller, membeberkan beberapa uji coba proyek rahasia Google X. Lazimnya sebuah uji coba, Teller mengakui proyek Google X beberapa kali mengalami kegagalan.
Alasannya klise, kurang layak secara teknologi dan lingkungan. Berikut ini di antara proyek-proyek itu:

Mesin terbang jetpack

Seperti di film fiksi, perangkat ini bisa menerbangkan seseorang dengan mengenakan sabuk atau baju berbasis roket di tubuh manusia. Teller mengungkapkan, jetpack sudah pernah masuk daftar deretan teknologi yang didalami Google. Namun, sayang itu tak berlanjut. "Masalahnya yaitu daya yang tak efisien. Saya tak bisa hidup dengan jetpack," beber Teller.

Mesin terbang itu, imbuh Teller, boros energi. Bayangkan butuh satu galon gas untuk terbang sedikitnya seperempat mil. Belum lagi efek suara gemuruh sekeras suara motor yang dihasilkan. Suara keras dan pemborosan gas membuat mesin terbang itu tak layak.

Papan terbang hoverboard

Proyek gagal Google X yang lain yaitu hoverboard. Ini adalah semacam skateboard terbang. Bahkan, Google sempat memamerkan perangkat terbang kecil itu lengkap dengan magnet dan grafit. Namun, tim Google X melihat masalah praktis dalam skala konsep sampai ukuran yang dapat digunakan. Hasilnya, papan terbang itu tak dilanjutkan.

Tim Google X beralasan untuk membuat papan terbang itu bakal sangat mahal dan rumit, dan memperkirakan biaya pengembangan hoverboard tak sebanding dengan manfaat sosial dan ekonomi.

Lift antariksa

Ide gila lainnya yang pernah dibahas dalam Google X yaitu membangun lift yang menghubungkan Bumi dengan antariksa. Gagasan ini mengambil dari novel fiksi ilmiah berjudul "The Fountains of Paradise" karya Arthur C. Clarke yang terbit pada 1979. Clarke memperkenalkan ide membangun lift antariksa untuk para peneliti dan masyarakat.

Teknologi lift atau elevator itu berupa sebuah ruangan besar yang dibalut material yang sangat kokoh untuk menaikkan dan menurunkan lift dari Bumi ke ruang angkasa. Ide ini dipandang solusi terbaik untuk eksplorasi antariksa.

Proyek ini juga dianggap tak layak diteruskan. Teller pernah mengatakan sangat susah membangun materi yang sangat kokoh. Materi yang disiapkan misalnya pipa nano-karbon pun tak cukup meyakinkan tim Google X untuk melanjutkan gagasan brilian itu.

Teleportasi

Masih ada lagi proyek yang gagal di tim Google X, yaitu teleportasi seperti pada film fiksi Star Trex. Ide ini yakni memindahkan suatu benda atau materi secara instan. Pada akhirnya tim tak mampu melanjutkan dengan alasan ide itu tak sesuai dengan beberapa hukum fisika.

sumber : http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/502470-google-ungkap-proyek-proyek-misterius-yang-gagal

Layanan Kabel Optik Masih Andal Hingga Puluhan Tahun

Pembangunan infrastruktur guna menopang akses internet di Indonesia terus dilakukan. Meskipun penetrasi internet mobile broadband berbasis nirkabel makin meningkat, tapi layanan broadband kabel optik dipandang lebih menjanjikan untuk masa depan.

Marketing Division Head PT MNC Kabel Mediacom, Aditya Haikal, memandang hingga puluhan tahun ke depan, layanan broadband kabel optik masih tetap andal.

"Dalam 20 tahun ke depan ini masih reliable, hanya tinggal peningkatan kapasitas," ujar Haikal ditemui di MNC Tower, Jakarta Pusat, Selasa 6 Mei 2014. Ia menyebutkan, kecepatan yang dihasilkan dari akses backbone ini tetap stabil dibandingkan dengan mobile broadband yang terbatas.

Namun demikian, ia melanjutkan, dua jenis layanan broadband itu tak akan saling membunuh. Keduanya bakal terus ada dan saling melengkapi.

Pada negara maju, misalnya Amerika Serikat, dengan penetrasi internet relatif merata, tetap masih menggelar layanan broadband kabel optik.

"Google tetap menggelar Google Fiber di dua kota," ujar dia. Google Fiber merupakan layanan broadband berbasis kabel optik dengan kecepatan tinggi.

Terkait perkembangan mobile broadband, Haikal melihatnya tak sekuat layanan kabel optik. Ia merujuk pada operator telekomunikasi, selaku penyedia mobile broadband, yang mulai mengarah ke konsolidasi.

Hal itu, menurut dia, pertanda, mobile broadband sudah kurang andal dibanding broadband kabel optik. "Lebih baik kita bermain di backbone dibanding wireless," kata dia.

Ia melihat peralihan media baru sejauh ini mengarah pada penyediaan konten yang kaya. Dan itu bisa diberikan dengan membangun layanan broadband berbasis kabel optik.

sumber : http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/502339-layanan-kabel-optik-masih-andal-hingga-puluhan-tahun